HALLO TEMAN-TEMAN KALI INI SAYA BERBAGI MAKALAH
GEOGRAFI TENTANG BANJIR DAN CARA PENCEGAHANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Latar Belakang Masalah
Jakarta sebagai Ibukota Negara yang merupakan barometer ekonomi, setiap
waktu harus ada peningkatan pembangunan. Akibat pembangunan tata ruang yang
salah banyak masyarakat yang tidak lagi mempedulikan lingkungan disekitarnya.
Sehingga banyak masyarakat yang membangun rumah di bantaran sungai dan banyak
juga yang membuang sampah ke sungai. Tidak hanya itu saja penebangan hutan yang
tidak terkontrol juga merupakan penyebab banjir di Jakarta.
Banjir juga disebabkan oleh sifat Manusia. Manusia selalu ingin memenuhi
kebutuhannya atau kebutuhan hidup yang tidak terbatas, usaha untuk memenuhi
kebutuhan ini manusia sering mengaibaikan keseimbangan alam sehingga terjadi
kerusakan lingkungan serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu sudah
waktunya kita bersama-sama berupaya menjaga keseimbangan alam.
Banjir adalah peristiwa klasik di DKI Jakarta, mulai dari zaman belanda
hingga pemerintahan gubernur fenomenal Ir.Joko Widodo. Dalam sejarah, banjir di
Jakarta terjadi pada 1621, 1654, 1918, 1979, 1996, 2002, 2007, 2012, 2013, dan
yang tterakhir pada Januari 2014, bahkan ada isu “Jakarta Tenggelam pada 2030.
Orang Jakarta adalah penyebab utama tenggelamnya Kota Jakarta. Secara
pribadi penulis menolak tudingan selama ini bahwa masyarakat Bogor yang
menenggelamkan Jakarta. Ada dua alasan penting yang dapat menjelaskannya: (1)
Pembangunan rumah mewah yang cenderung tidak meloloskan air dan itu dilakukan
orang berduit yang sebagian besar adalah orang Jakarta. (2) Peraturan
perundangan dan penegakannya untuk mengamankan kawasan Bogor-Puncak-Cianjur
dibuat dan dilanggar oleh sebagian besar orang yang berasal dari Jakarta.
Sementara itu masyarakat di hulu, perambah hutan sekalipun, hanya menggunakan
lahan itu untuk budidaya dan hanya sedikit saja yang digunakan untuk permukiman.
Bahkan keberhasilan sosialisasi tentang peran hutan terhadap konservasi sumber
daya air dan pencegahan banjir, mendorong masyarakat di beberapa kawasan hutan
sudah menyadari sepenuhnya tentang perlunya mempertahankan hutan sebagai bagian
dari sistem daerah aliran sungai (DAS).
2
4.2 Identifikasi Masalah
Banjir yang terjadi di Jakarta akibat dari aktivitas manusia sendiri yang
membuang sampah ke sungai, menebang hutan yang tidak terkontrol dan penempatan
tata ruang yang salah. Dampak dari bencana banjir ini juga disebabkan tidak ada
pencegahan dari pemerintah untuk membantu mencegah bencana banjir yang menlanda
ibukota Negara. Faktor penyebab banjir itu bukan karena alam dan letak
geografis saja tetapi aktifitas manusia yang merusak lingkunagan juga merupakan
salah satu penyebab timbulnya banjir yang di Jakarta.
4.3 Rumusan Masalah
Dari makalah yang penulis buat ini, penulis mengajukan beberapa pertanyaan,
sebagai berikut :
Bagaimana untuk mencegah banjir di Jakarta ?
4.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa penyebab banjir
2. Dampak apa saja yang timbul akibat banjir.
3. Solusi untuk mengatasi banjir.
2. Dampak apa saja yang timbul akibat banjir.
3. Solusi untuk mengatasi banjir.
4.5 Metode
Penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Studi lapangan merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi
langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke
lokasi.

Membaca artikel di majalah, koran dan internet
BAB II
PEMBAHASAN
5.1 Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan
sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan
bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita dapat melihat banjir sebagai
suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi
yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume
air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah
hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
5.2 Penyebab Banjir
Terdapat berbagai macam banjir di Jakarta yang disebabkan oleh beberapa
hal, diantaranya:
Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini
adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu
menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang
turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
Banjir Sementara (Dadakan)
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir
sementara ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang
sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini
tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga.
Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir
sementara adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga
mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya
daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah
banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan
apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi.
Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
seperti ini kerap melanda di Jakarta bagian utara. Air laut yang pasang ini
umumnya akan menahan air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol
tanggul dan menggenangi daratan.
Penyebab terjadinya bencana banjir sendiri secara umum dapat dibedakan
menjadi empat hal, yakni : Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai,
naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi
syarat.
5
Sungai-sungai di Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam
menampung air. Selain karena pendangkalan dan rumah-rumah penduduk yang
menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena sungai-sungai ini penuh dengan
sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di badan sungai. Di beberapa
tempat, tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah daratan yang
dapat diinjak manusia.
5.3 Akibat Banjir
1. Kematian
2. Kerusakan Sarana dan Prasarana
3. Kerugian material
4. Penyakit menular
5. Aktivitas masyarakat terhambat
5.4 Pencegahan Banjir
Cara pencegahan banjir
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan penyuluhan terhadap warga bantaransungai
agar tidak membuang sampah di sungai.
b. Menerapkan denda maksimal bagi yang membuang sampah di
sungai
c. Membangun waduk dan pintu air
d. Melakukan normalisasi fungsi sungai
e. Menghimbau masyarakat untuk melakukan kerja bakti
f. Merelokasi penduduk di bantaran kali
g. Melakukan reboisasi dan penghijauan
h. Membuat kanal ( terusan ) sungai
i. Membuat sodetan sungai untuk dialirkan
ke laut atau waduk.
BAB III
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa
1. Banjir merupakan
fenomena alam yang terjadi di daerah yang dialiri sungai
2. Banjir merupakan
akibayt dari suatu siklus hidrologi
3. Banjir di Jakarta
dikelompokkan menjadi : Banjir air, banjir bandang, banjir sementara, dan
banjir rob
4. Penyebab terjadinya
bencana banjir adalah Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai,
naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi
syarat.
5. Sungai-sungai di
Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air, karena banyak
pembangunan fasilitas umum dan pembuangan sampah sembarangan
6. Banjir banyak
menyebabkn kerugian, seperti : Kematian, kerusakan sarana dan prasarana, kerugian
material, banyaknya penyakit menular, dan kegiatan masyarakat terhambat.
7. Harus segera dilakukan
pembenahan dan normalisai pada sungai-sungai di Jakarta
6.2 Saran
Langkah yang tepat
untuk mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta adalah :
1. Menerapkan denda yang
sebesar-besranya untuk yang membuang sampah di sungai
2. Merelokasi penduduk
yang tinggal di bantaran sungai ke Rusunawa
3. Membangun Waduk di
darerah Bogor, supaya dapat mengatasi banjir
4. Melakukan Reboisai dan
penghijauan di daerah Puncak
5. Melakukan Normalisasi
sungai dan waduk di DKI Jakarta
6. Melakukan Penyuluhan
terhadap warga di daerah banjir.
7. Normalisasi fungsi
pintu air dan kanal di Jakarta
Demikian contoh makalah GEOGRAFI tentang BANJIR DAN
CARA PENCEGAHANNYA yang bisa saya share kepada teman-teman, kurang
lebihnya mohon maaf, dan semoga bermanfaat.
LIKE & SHARE
0 Response to "CONTOH MAKALAH GEOGRAFI TENTANG BANJIR DAN CARA PENCEGAHANNYA"
Posting Komentar