ASSALAMUALAIKUM TEMAN-TEMAN KALI INI SAYA BERBAGI MAKALAH KIMIA TENTANG GAS
MULIA
BAB I
A. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil
(sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan
susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia
yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya
adalah He (Helium), Ne(Neon),Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang
bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas
mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon
(Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium
terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang
berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium
(banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan
bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan
sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon
bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon
disebut juga sebagi gas jarang.
B. Rumusan masalah
Masalah yang kami bahas dalam
makalah gas mulia ini adalah :
1) Definisi gas
mulia.
2) Sejarah gas
mulia
3) Sifat-sifat gas
mulia
4) Pembuatan
gas mulia.
5) Senyawa pada gas
mulia
6) Kegunanan Gas
mulia
BAB II
A. Pengertian Gas Mulia

Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik
dengan teori modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka
dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali kesempatan untuk
berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang telah
disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat,
berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka berbentuk cairan
dalam jangkauan suhu yang pendek.
Neon, argon, krypton, dan xenon are didapatkan dari
udara mengunakan metode mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan bagian.
Helium biasanya terpisah dari gas alami, dan radon biasanya diisolasi dari
penguraian radioaktif dari elemen radium yang terurai. Gas mulia mempunyai
beberapa aplikasi penting di industri seperti penerangan, pengelasan, dan
perjalanan angkasa luar. Gas prnapasan Helium-oksigen biasanya digunakan oleh
penyelam laut dalam yang biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga
penyelam dari oksigen toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan
tinggi, dan nitrogen narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen
di udara melebihi tekanan biasa. After setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen
atas mudah meledaknya elemen tersebut, gas tersebut diganti dengan helium.
B. Sejarah gas mulia
Pada tahun 1894,
seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsaymengidentifikasi
zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui
mengandung nitrogen, oksigen, dan karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari
hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert).[1][1]
Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari
bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian
Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit.
Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru.
Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum
matahari.
Untuk itu,
diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti
matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke
dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat
berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu
golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan
alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus
melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari
hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang
bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok
unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama
golongan unsur gas mulia atau golongan nol.
Di tahun 1898,
Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa Jerman Edelgas untuk
menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama Noble dianalogikan
dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan
kekayaan dan kemuliaan.[2][2]
Gas Mulia
pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph
Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan
sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah
lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium.
Berikut ini
adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia, yaitu:
1. Helium à ήλιος (ílios or helios)
= Matahari
2. Neon à νέος (néos) =
Baru
3. Argon à αργός (argós) =
Malas
4. Kripton à
κρυπτός (kryptós) = Tersembunyi
5. Xenon à ξένος (xénos) =
Asing
6. Radon
(pengecualian) diambil dari Radium
Nama-nama di atas diambil dari bahasa Yunani. Pada
awalnya, Gas Mulia dinyatakan sebagai gas yang inert tetapi julukan ini
disanggah ketika ditemukan senyawa Gas Mulia.
C. Sifat gas mulia
Sifat-Sifat Umum :



Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan
mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh
serta titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan
energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.
Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia
Gas Mulia
|
Nomor Atom
|
Titik Leleh
(˚C)
|
Titik Didih
(˚C)
|
Energi
Ionisasi (kJ/mol)
|
Jari-jari Atom
(Angstrom)
|
He
|
2
|
-272,2
|
-268,9
|
2738
|
0,50
|
Ne
|
10
|
-248,7
|
-245,9
|
2088
|
0,65
|
Ar
|
18
|
-189,2
|
-185,7
|
1520
|
0,95
|
Kr
|
36
|
-156,6
|
-152,3
|
1356
|
1,10
|
Xe
|
54
|
-111,9
|
-107,1
|
1170
|
1,30
|
Rn
|
86
|
-71
|
-62
|
1040
|
1,45
|
Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang
kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi
ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar
relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat
sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar, energi
ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas
mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin
besarnya harga energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-unsur gas mulia
sukar membentuk ion (terionisasi), artinya sukar untuk melepas elektron
agar berubah jadi ion positif. Selain itu makin besar ukuran sebuah atom, makin
mudah melepas elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh dari
intinya yang bermuatan positif.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan
jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal
ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap
elektron kulit terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung
kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau
monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga
sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi
dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah
dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium,
neon, dan argon masih sangat stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia
lebih kecil dari pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh
unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di
alam berada dalam bentukmonoatomik. Titik leleh dan
titik didih unsur – unsur gas mulia perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon
meleleh pada suhu -2490C dan mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom –
atom gas mulia sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat
stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi
gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar,
Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir
pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan
konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada kulitnya sudah
berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen
dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar
menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia
Unsur
|
Nomor Atom
|
Konfigurasi
Elektron
|
He
|
2
|
1s2
|
Ne
|
10
|
[He] 2s2 2p6
|
Ar
|
18
|
[Ne] 3s2 3p6
|
Kr
|
36
|
[Ar] 4s2 3d10 4p6
|
Xe
|
54
|
[Kr] 5s2 4d10 5p6
|
Rn
|
86
|
[Xe] 6s2 5d10 6p6
|
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia
juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh
dan unsur-unsur gas mulia yang lain pada kulit terluarnya terdapat 8 elektron
karena kulit terluarnya telah penuh maka gas mulia bersifat stabil dan tidak
reaktif. Jadiafinitas elektronnya mendekati nol.
D. Pembuatan gas mulia
a. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di
Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu
-268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara
pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium
terpisah dari gas alam.
b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton
(Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas
oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas
uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas
argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen
(-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara
katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air
yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara
destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang
mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor
sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C)
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan
terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan
pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali
Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang
diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan
88Ra226 → 86Rn222 + 2He4
E. Pembentukan senyawa pada gas mulia
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron
valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat
bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas
mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub
kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa
unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada
bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas
mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+
(PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen
memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati
harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet
mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang
stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6,
maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli
lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat
oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan
senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan
senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan
menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat
(tidak stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Oksidasi
|
Senyawaan
|
Bentuk
|
Titik Didih (˚C)
|
Struktur
|
Tanda-tanda
|
II
IV
|
XeF2
XeF4
|
Kristal tak berwarna
Kristal tak berwarna
|
129
117
|
Linear
Segi-4
|
Terhidrolisis menjadi Xe + O2; sangat larut dalam HF
Stabil
|
VI
|
XeF6
Cs2XeF8
XeOF4
XeO3
|
Kristal tak berwarna
Padatan kuning
Cairan tak berwarna
Kristal tak berwarna
|
49,6
-46
|
Oktahedral terdistorsi
Archim. Antiprisma
Piramid segi-4
Piramidal
|
Stabil
Stabil pada 400˚
Stabil
Mudah meledak, higroskopik; stabil dalam larutan
|
VIII
|
XeO4
XeO6 4-
|
Gas tak berwarna
Garam tak berwarna
|
Tetrahedral
Oktahedral
|
Mudah meledak
Anion- anion HXeO63-, H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga
|
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum
dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %; Kripton = 0,00011 %;
Xenon = 0,000008; Radon = Radioaktif*
F. Keguaan gas mulia
a. Helium.
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman
penyelam yang berbeda-beda.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap
bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di
bidang kesehatan.
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai
iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang
dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang
terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas
helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab
menipisnya lapisan ozon. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan
perubahan sementara kualitas suara seseorang.
b. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
c. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
E. Proses Ekstraksi
Gas Mulia
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik
karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya
menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon yang diperoleh
dari peluruhan unsure radioaktif.
a. Ektraksi Helium
dari Gas Alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2 uap air, He dan
pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses
pengembunan. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
terlebih dahulu dipisahkan (hal ini karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air
dapat membentuk padatan yang menyebabkan peyumbatan pipa). Kemudian gas alam
diembunkan pada suhu dibawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi diatas suhu
pengembunan He dengan demikian, di peroleh produk berupa campuran gas yang
mengandung ~50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He di
murnikan dengan proses antara lain :
1)proses kriogenik (menghasilkan dingin)
Campran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun
sehingga dapat dipisahkan. Sisa campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi
yang akan menyerap pengotor sehingga di peroleh He yang sangat murni.
2) proses adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap yang secara selektif menerap
pengotor. Proses ini mennghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih
b. Ekstraksi He,
Ne, Ar, Kr dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan
udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
dipisahkan terlebuh dahulu. Kemudian, udara di embunkan dengan pemberian
tekanan ~200 atm di ikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan
membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia yang lebih banyak, yakni ~60%
gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30% O2 dan 10% N2.
Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua
gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan
menggunakan proses, antara lain :
1) proses adsorpsi.
Pertama, O2 dan N2 dipisahkan
terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O2 di reaksikan
dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan
dengan Mg. sisa campuran (Ar, Xe dan Kr) kemudian akan di adsorpsi oleh arang
teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu
setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Ar di peroleh pada suhu
sekitar -80˚C, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
2) Proses distilasi
fraksional.
Proses ini menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titk didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah,
maka N2 lebih dulu dipisahkan. Selanjutnya Ar dan O2 dipisahkan.
Fraksi berkadar 10% Ar ini lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah di
mana diperoleh Ar dengan kemurnian ~98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih
dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni He dan Kr,
dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.
c. Ekstraksi Rn
dari Peluruhan Unsur Radioaktif
Radon diperoleh dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan peluruhan
langsung Ra-226. Rn bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paro yang pendek
yakni 3,8 hari sehingga cenderung cepat meluruh menjadi unsure lain. Radon
belum diproduksi secara komersial.
BAB III
1. Helium
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak
berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur
pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2.
Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain
dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem".
Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang
semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop
stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas
helium-4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari
mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang
mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).
1. Gas helium
|

Dalam Jagad Raya modern hampir
seluruh helium baru diciptakan dalam proses fusi nuklir hidrogen di dalam
bintang. Di Bumi, unsur ini diciptakan oleh peluruhan radioaktif dari unsur
yang lebih berat (partikel alfa adalah nukleus helium). Setelah penciptaannya,
sebagian darinya terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7%
volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang
disebut distilasi fraksional. Pada 1868, astronom Prancis Pierre Janssen
mendeteksi pertama kali helium sebagai signatur garis spektral kuning yang tak
diketahui dari cahaya dari gerhana matahari. Sejak itu kandungan helium besar banyak
ditemukan di ladang gas alam di Amerika Serikat, yang merupakan penyedia gas
terbesar.
Helium memiliki titik lebur
paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu
rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga,
unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.
Dengan menggunakan helium
cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu beberapa
mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization nukleus tembaga.
Helium memiliki sifat-sifat
unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah
bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap
dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi
akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam
bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30%
dengan cara memberikan tekanan udara.
Specifikasi panas helium
sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat
tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke
suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin
harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang
tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.
Secara normal, helium memiliki
0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan
unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan
senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.
Ada 7 isotop helium yang
diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II
dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi
He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya.
Helium mengembang ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan
konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.
Keterangan umum Helium
Nama, Lambang,
Nomor atom : helium, He, 2
Deret
kimia :
gas mulia
Golongan,
Periode, Blok :
18, 1, s
Penampilan :
tak berwarna
Massa
atom : 4,002602(2)
g/mol
Konfigurasi
elektron : 1s2
Jumlah elektron
tiap
kulit : 2
Fase : gas
Massa
jenis : (0 °C; 101,325
kPa) 0,1786 g/L
Titik lebur : (pada 2,5 MPa)
0,95 K(-272,2 °C, -458,0 °F)
Titik
didih : 4,22 K
(-268,93 °C, -452,07 °F)
Kalor
peleburan : 0,0138 kJ/mol
Kalor
penguapan : 0,0829 kJ/mol
Kapasitas
kalor :
(25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Tekanan uapP/Pa :
1 10 100 1
k 10
k 100 kpada
T/K 3 4
Struktur
kristal :
heksagonal atau bcc
Energi
ionisasi :
pertama: 2372,3 kJ/mo
ke-2:
5250,5 kJ/mol
Jari-jari atom
(terhitung) : 31 pm
|
Jari-jari
kovalen : 32 pm
Jari-jari Van
der
Waals : 140 pm
Konduktivitas
termal :
(300 K) 151,3 mW/(m·K)
Isotop :
iso NA waktu
paruh DM DE
(MeV) DP : 3He
0,000137%* He stabil dengan
1 neutron

Pemanfaatan
Helium-3
Jika suatu saat
manusia benar-benar berhasil membangun koloni di Bulan, sumber energi adalah
salah satu masalah yang harus terpenuhi. Para ilmuwan dari badan antariksa
berbagai negara tengah menyiapkan bahan bakar yang diambil dari bahan galian di
perut Bulan. Bahan bakar yang dimaksud adalah helium-3, salah satu isotop unsur
gas. Helium-3 secara teori dapat dipakai sebagai bahan baku pembangkit listrik
tenaga nuklir. Proses konversi menjadi listrik bahkan lebih ramah lingkungan
daripada reaktor nuklir di Bumi karena hanya menghasilkan sedikit limbah.
Penggunaan Helium-3 berbeda dengan Uranium. Pembangkit listrik tenaga
nuklir yang menggunakan uranium dilakukan melalui reaksi fisi, di mana inti
atom dibelah-belah menjadi lebih kecil untuk melepaskan energi. Sementara
Helium-3 dapat dipakai alam reaksi fusi di mana, inti atom-atomnya yang
bertabrakan membentuk inti atom baru lebih besar dan melepaskan energi.
"Ia merupakan sumber energi yang lebih bersih dan aman daripada bahan
bakar nuklir," ujar Gerald Kulcinski, direktur Institut Teknolog Fusion di
Universitas Winconsin, Madison, AS. Sekitar 40 ton Helium-3 cukup untuk memasok
kebutuhan energi di seluruh AS selama setahun.
Helium-3 sangat jarang ditemukan di Bumi namun banyak terkandung dalam
tanah Bulan. Sejumlah negara yang telah memulai program eksplorasi Bulan
seperti China, Rusia, dan India menjadikan Helium-3 sebagai target sumber
energi masa depan untuk program ruang angkasanya.
Namun, membangun reaktor fusi lebih sulit daripada reaksi fisi karena
menbutuhkan energi awal yang sangat besar. Belum ada satu pun reaktor fusi yang
beroperasi di Bumi. Baru satu prototip yang tengah dibangun, yakni fasilitas
yang diberi nama ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) di
Cadarache, Perancis. Reaktor percobaan tersebut baru akan beroperasi mulai 2016
dan mulai menghasilkan energi 20 tahun kemudian. bahan baku yang digunakan di
sana bukan Helium-3 melainkan deuterium dan tritium.
2. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk
kelompok gas mulia
yang tak berwarna dan lembam
(inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung
hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon
terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan lampu-lampu dan tanda iklan.
Keterangan Umum Neon
Nama, Lambang,
Nomor
atom : neon, Ne, 10
Deret
kimia : gas mulia
Golongan,
Periode,
Blok : 18, 2, p
Penampilan : takberwarna
Massa
atom : 20.1797(6)
g/mol
Konfigurasi
elektron : 1s2 2s2 2p6
Jumlah elektron
tiap
kulit : 2, 8
Fase : gas
Massa
jenis : (0 °C; 101,325
kPa) 0.9002 g/L
Titik
lebur : 24.56 K
(-248.59 °C, -415.46 °F)
Titik
didih : 27.07 K
(-246.08 °C, -410.94 °F)
Titik
tripel : 24.5561[1] K,
43 kPa[2]
Titik
kritis : 44.4 K, 2.76
MPa
Kalor
peleburan : 0.335 kJ/mol
Kalor
penguapan : 1.71 kJ/mol
Kapasitas
kalor : (25 °C) 20.786
J/(mol·K)
Tekanan
uapP/Pa :
1 10 100 1
k 10
k 100
k pada T/K 12 13 15 18 21 27
Struktur
kristal : kubus pusat
badan
Bilangan
oksidasi : tak ada data
Energi
ionisasi(detil) : ke-1: 2080.7
kJ/mol
ke-2: 3952.3
kJ/mol
ke-3: 6122 kJ/mol
Jari-jari atom
(terhitung) : 38 pm
Jari-jari
kovalen : 69 pm
Jari-jari Van
der
Waals : 154 pm
Sifat magnetik : nirmagnetik
Konduktivitas
termal : (300 K) 49.1
mW/(m·K)
Kecepatan
suara : (gas, 0 °C)
435 m/s
Nomor
CAS : 7440-01-9
Isotop :
20Ne90.48% Ne stabil
dengan 10 neutron
21Ne 0.27% Ne stabil dengan
11 neutron
22Ne 9.25% Ne stabil dengan
12 neutron
3. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18. Asal nama Argon adalah yang malas, tidak aktif, diambil dari
bahasa yunani yang juga merupakan ciri-ciri dari argon yang susah untuk
beraksi. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon 

3.1 argon beku
yang mengembun
Metode Cavendish untuk
mengisolasi Argon.
Gas-gas
diletakkan di test-tube (A) yang diberdirikan di atas alkali lemah dalam jumlah
yang besar (B), dan arus dialirkan di kawat diisolasi oleh tube kaca yang berbentuk
U (CC) yang melewati cairan dan memutari mulut dari test-tube. Ujung dari
Platinum dalam (DD) dari kabel itu mendapat arus dari batere dari lima sel
Grove dan gulungan Ruhmkorff berukuran sedang.

Keterangan Umum Argon
Nama, Lambang,
Nomor
atom : argon, Ar, 18
Deret
kimia : gas mulia
Golongan,
Periode,
Blok : 18, 3, p
Penampilan : tak berwarna
Massa
atom : 39,948(1)
g/mol
Konfigurasi
elektron : [Ne] 3s2 3p6
Jumlah elektron
tiap
kulit : 2, 8, 8
Fase : gas
Massa
jenis : (0 °C; 101,325
kPa) 1,784 g/L
Titik
lebur : 83,80 K
(-189,35 °C, -308,83 °F)
Titik
didih : 87,30 K
(-185,85 °C, -302,53 °F)
Kalor
peleburan : 1,18 kJ/mol
Kalor penguapan : 6,43 kJ/mol
Kapasitas
kalor : 25 °C) 20,786
J/(mol·K)
Tekanan uapP/Pa :
1 10 100 1
k 10
k 100 k
pada
T/K 47 53 61 71 87
Struktur
kristal : kubus pusat
muka
Bilangan
oksidasi : 0
Elektronegativitas data : tak tersedia
(skala Pauling)
Energi
ionisasi : pertama 1520,6
kJ/mol
ke-2: 2665,8
kJ/mol
ke-3: 3931
kJ/mol
Jari-jari
atom : 71 pm
Jari-jari atom
(terhitung) : 71 pm
Jari-jari
kovalen : 97 pm
Jari-jari Van
der Waals : 188 pm
Sifat
magnetik : nonmagnetik
Konduktivitas
termal : (300 K) 17,72
mW/(m·K)
Kecepatan
suara : (gas, 27 °C)
323 m/s
Isotop iso NA waktu
paruh DM DE
(MeV) DP
36Ar 0,337% Ar stabil dengan
18 neutron
37Ar syn 35 hari ε ? 37Cl
38Ar 0,063% Ar stabil dengan
20 neutron
39Ar syn 269
tahun β- 0,565 39K
40Ar 99,600% Ar stabil dengan
22 neutron
42Ar syn 32,9
tahun β- 0,600 42K
4. Kripton

Kripton juga merupakan salah satu produk dari
pembelahan uranium. Kripton ditemukan oleh Sir William Ramsay dan Morris
Travers di residu yang tersisa dari penguapan hampir semua komponen di udara.
William Ramsay dihadiahi nobel kimia pada 1904 untuk penemuan beberapa gas
mulia, termasuk kripton. Konsentrasi kripton di atmosfer bumi yaitu sekitar 1
ppm. Ia dapat diekstrak dari udara cair melalui penyulingan sebagian.
Kripton berguna
dalam flash pemotretan berkecepatan tinggi. Gas kripton jugadicampurkan dengan
gas lain untuk membuat plang bersinar yang berwarna
hijau kekuningan .
Kripton dicampur
dengan Argon sebagai gas pengisi lampu fluorescent hemat energi.
Ini menggurangi tegangan dan daya yang dipakai.. Sayangnya, ini juga mengurangi
terangnya lampu dan menambah harganya. Harga kripton 100 kali harga argon.
Kripton mempunyai peran pentind dalam membuat dan penggunaan laser kripton
florida. Laser ini penting dalam penelitian energi fusi nuklir di eksperiman
perbatasan. Laser itu memiliki keseragaman sinar yang tinggi, panjang gelombang
yang pendek. sinar laser Kripton juga sering digunakan di lampu disko dan
pengobatan mata.
Keterangan Umum Unsur

·
Nama, Lambang,
Nomor
atom : krypton, Kr,
36
·
Deret
kimia : gas mulia
·
Golongan,
Periode,
Blok : 18, 4, p
·
Penampilan : tak berwarna
·
Massa
atom : 8(2) g/mol
·
Konfigurasi
elektron : [Ar] 3d10 4s2
4p6
·
Jumlah elektron
tiap
kulit : 2, 8, 18, 8
·
Fase : gas
·
Massa
jenis : (0 °C; 101,325
kPa) 3.749 g/L
·
Titik
lebur : 115.79 K
(-157.36 °C, -251.25 °F)
·
Titik
didih : 119.93 K
(-153.22 °C, -243.8 °F)
·
Titik
kritis : 209.41 K, 5.50
MPa
·
Kalor
peleburan : 1.64 kJ/mol
·
Kalor
penguapan : 9.08 kJ/mol
·
Kapasitas
kalor : (25 °C) 20.786
J/(mol·K)
·
Tekanan
uapP/Pa :
1 10 100 1
k 10 k 100 k
·
pada
T/K 59 65 74 84 99 120
·
Struktur
kristal : cubic face
centered
·
Bilangan
oksidasi : 2
·
Elektronegativitas : 3.00 (skala
Pauling)
·
Energi ionisasi
(detil) : ke-1: 1350.8
kJ/mol
: ke-2: 2350.4 kJ/mol
: ke-3: 3565 kJ/mol
·
Jari-jari atom
(terhitung) : 88 pm
·
Jari-jari
kovalen : 110 pm
·
Jari-jari Van
der
Waals : 202 pm
·
Sifat
magnetik : nonmagnetic
·
Konduktivitas
termal : (300 K) 9.43
mW/(m·K)
·
Kecepatan
suara : (gas, 23 °C)
220 m/s
·
Kecepatan
suara : (liquid) 1120
m/s
·
Nomor
CAS : 7439-90-9
·
Isotop iso NA waktu
paruh DM DE (MeV) DP
78Kr 0.35% 2.3×1020
y ε ε -
78Se
79Kr syn 35.04
h ε -
79Br β+ 0.604
79Br γ 0.26, 0.39,
80Kr 2.25% Kr stabil dengan
44 neutron
81Kr syn 2.29×105
y ε -
81Br γ 0.281 -
82Kr 11.6% Kr stabil dengan
46 neutron
83Kr 11.5% Kr stabil dengan
47 neutron
84Kr 57% Kr stabil dengan
48 neutron
85Kr syn 10.756
y β- 0.687 85Rb
86Kr 17.3% Kr stabil dengan
50 neutron
5. Xenon

Xenon diperoleh dari udara
yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu
berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh
ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom. Xenon digunakan di alat
penghasil cahaya yang disebut xenon flash lamps, yang digunakan di lampu sorot
fotografi dan lampu stroboscopic untuk mengeksitasi medium yang aktif di laser which yang
kemudian menghasilkan cahaya koheren. dan digunakan juga di lampu bakterisidal.
Xenon juga diketahui merupakan gas mulia pertama yang berhasil dibuat
senyawanya, yaitu Xe[PtF6] atau Xenon hexafluoroplatinate. Laser berkedudukan
pertama, ditemukan pada 1960 dipompa oleh lampu flash xenon, dan laser
digunakan untuk menyalakan batas inerti fusi juga dipompa oleh lampu sorot
xenon. Xenon juga
digunakan untuk fotografi
bawah laut Lampu lengkung xenon untuk fotografi bawah laut menghasilkan
sinar dengan intesitas konstan 5,600 a.u. (1 a.u.=10-8cm.). Dengan
Kamera 16mm yang tahan air dipasang di ujung depan torpedo. tren yang paling signifikan
adalah desain dan keadaan peralatan spesial ini untuk para amatir . Lampu
lengkung xenon juga terbukti dapat mencegah kebutaan dari diabetis retinopati.
Prosesnya adalah menghancurkan pembuluh darah di mata yang telah membuat
perdarahan di vitreous dan seiring waktu, pembuluh darah baru akan
menggantikannya.


Keterangan umum Xenon
·
Name, symbol,
number : xenon, Xe, 54
·
Element
category : noble gases
·
Group, period,
block : 18, 5, p
·
Appearance : colorless gas
·
Standard atomic
weight : 131.293(6)
g·mol−1
·
Electron
configuration : [Kr] 5s2 4d10
5p6
·
Electrons per
shell : 2, 8, 18, 18,
8
·
Phase : gas
·
Density : (0 °C, 101.325
kPa) 5.894 g/L
·
Melting
point : (101.325 kPa)
161.4 K (−111.7 °C, −169.1 °F)
·
Boiling
point : (101.325 kPa)
165.03 K (−108.12 °C, −162.62 °F)
·
Triple
point : 161.405 K
(-112°C), 81.6[1] kPa
·
Critical
point : 289.77 K,
5.841 MPa
·
Heat of fusion : (101.325 kPa)
2.27 kJ·mol−1
·
Heat of
vaporization : (101.325 kPa)
12.64 kJ·mol−1
·
Specific heat
capacity : (100 kPa, 25
°C) 20.786 J·mol−1·K−1
·
Vapor
pressureP/Pa :
1 10 100 1
k 10 k 100 k
·
at T/K 83 92 103 117 137 165
·
Crystal
structure : cubic face
centered
·
Oxidation
states : 0, +1, +2, +4,
+6, +8 (rarely more than 0)
(weakly acidic
oxide)
·
Electronegativity : 2.6 (Pauling
scale)
·
Ionization
energies : 1st: 1170.4
kJ·mol−1
2nd: 2046.4 kJ·mol−1
3rd: 3099.4 kJ·mol−1
·
Atomic radius
(calc.) : 108 pm
·
Covalent
radius : 130 pm
·
Van der Waals
radius : 216 pm
·
Magnetic
ordering : nonmagnetic
·
Thermal
conductivity : (300 K)
5.65x10-3 W·m−1·K−1
·
Speed of
sound (liquid) : 1090 m/s
·
CAS registry
number : 7440-63-3
·
Isotopes of
xenon :
iso NA half-life DM DE
(MeV) DP
124Xe 0.095% 124Xe is stable
with 70 neutrons
125Xe syn 16.9 h ε 1.652 125I
126Xe 0.089% 126Xe is stable
with 72 neutrons

128Xe 1.91% 128Xe is stable
with 74 neutrons
129Xe 26.4% 129Xe is stable
with 75 neutrons
130Xe 4.07% 130Xe is stable
with 76 neutrons
131Xe 21.2% 131Xe is stable
with 77 neutrons
132Xe 26.9% 132Xe is stable
with 78 neutrons
133Xe syn 5.247
d β− 0.427 133Cs
134Xe 10.4% 134Xe is stable
with 80 neutrons
135Xe syn 9.14 h β− 1.16 135Cs
136Xe 8.86% 136Xe is stable
with 82 neutrons
6. Radon
Radon adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom
86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon
terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan
berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan
dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru paru, dan bertanggung
jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya.

Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat perlahan
sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena proses
“Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik.
Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium dan disimpan
daloam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon sudah jarang
di gunakan lagi namun, mengingat rumah sakit
sekarang bisa mendapatkan benih dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih
dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan
caesium yang tahan selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari
segi logistik.
Karena peluruhannya yang cukup
depat. radon juga digunakan dalam penyelidikan hidrologi yang mengkaji
interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai. Peningkatan radon
dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting bahwa terdapat sumber
air bawah tanah
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton (dari
bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt),
mengisolasinya, menenentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon
adalah gas paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur
87 ini disebut Radon.
Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon
dapat di temukan di beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa, Jepang,
terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan radon.
Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di
Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat
tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan
ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah 400
Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru. ‘’Environmental
Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi
semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L).
Hampir satu rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut
statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji
bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya.
Pengujian menunjukkan bahwa flor dapat bereaksi dengan radon dan membentuk
senyawa radon florida. Senyawa radon klathrat juga pernah di temukan.
Diketahui ada dua puluh Isotop radon yang diketahui. Yang paling stabil
adalah Rn-222 yang merupakan produk sampingan dari peluruhan radium-236, Rn-222
mempunyai waktu parah 3,823 hari (330.307,2 detik) dan memancarkan partikel
alpha. Rn-220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan disebut
thoron. Waktu paruhnya 55.6 dan juga memancarkan sinar Alfa. Radon-219 diturunkan
dari actinium.
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus
ditangai secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini
karena Radon menghasilkan partikel alpha.

Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang,
Nomor
atom : radon, Rn, 86
Deret
kimia : gas mulia
Golongan,
Periode, : Blok 18, 6, p
Penampilan : tak berwarna
Massa
atom : (222) g/mol
Konfigurasi
elektron : [Xe] 4f14 5d10
6s2 6p6
Jumlah elektron
tiap
kulit : 2, 8, 18, 32,
18, 8
Fase : gas
Titik
lebur : 202 K (-71 °C,
-96 °F)
Titik
didih : 211,3 K (-61,7
°C, -79,1 °F)
Kalor
peleburan : 3,247 kJ/mol
Kalor
penguapan : 18,10 kJ/mol
Kapasitas
kalor : (25 °C) 20,786
J/(mol·K)
Tekanan
uapP/Pa :
1 10 100 1
k 10
k 100 k
pada
T/K :
110 121 134 152 176 211
Struktur
kristal : kubus pusat
muka
Bilangan
oksidasi : 0
Elektronegativitas data : tidak tersedia
(skala Pauling)
Energi
ionisasi : pertama: 1037
kJ/mol
Jari-jari atom
(terhitung) : 120 pm
Jari-jari
kovalen : 145 pm
Sifat
magnetik : nonmagnetik
Konduktivitas
termal : (300 K) 3,61
mW/(m·K)
Demikian contoh makalah kimia tentang
GAS MULIA yang bisa saya share kepada teman-teman kurang lebihnya mohon maaf,
dan semoga bermanfaat, wassalamm..........
LIKE & SHARE
0 Response to "CONTOH MAKALAH KIMIA TENTANG GAS MULIA"
Posting Komentar