CONTOH MAKALAH BAHASA MANDARIN TENTANG BUDAYA TIONGHOA

HEY TEMAN-TEMAN INILAH CONTOH MAKALAH BAHASA MANDARIN TENTANG BUDAYA TIONGHOA
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Istilah Tionghoa di buat sendiri oleh keturunan Cina. Berasal dari kata zhonghua.  Zhonghua dalam bahasa Mandarin dilafalkan sebagai Tionghoa. Bahasa Tionghoa salah satu dari budaya paling tua dan komplek di dunia. Warga negara keturunan Tionghoa sudah banyak tersebar di Indonesia, maka tidak heran banyak di kenal luas. BudayaTionghoa yang telah di kenal di Indonesia mencakup kuliner, kesenian, musik, perayaan, bahasa, dan pakaian.

Dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan di Nusantara, para imigran Tiongkok pun mulai berdatangan, terutama untuk kepentingan perdagangan. Pada prasasti-prasasti dari Jawa orang Cina disebut-sebut sebagai warga asing yang menetap di samping nama-nama sukubangsa dari Nusantara, daratan Asia Tenggara dan anak benua India.

Era Kolonial

Di masa kolonial, Belanda pernah mengangkat beberapa pemimpin komunitas dengan gelar Kapiten Cina, yang diwajibkan setia dan menjadi penghubung antara pemerintah dengan komunitas Tionghoa. Dalam perjalanan sejarah pra kemerdekaan, beberapa kali etnis Tionghoa menjadi sasaran pembunuhan massal atau penjarahan, seperti pembantaian di Batavia 1740 dan pembantaian masa perang Jawa 1825-1830.

Pembantaian di Batavia tersebut melahirkan gerakan perlawanan dari etnis Tionghoa yang bergerak di beberapa kota di Jawa Tengah yang dibantu pula oleh etnis Jawa. Orang Tionghoa tidak lagi diperbolehkan bermukim di sembarang tempat. AturanWijkenstelsel ini menciptakan pemukiman etnis Tionghoa atau pecinan di sejumlah kota besar di Hindia Belanda.

Pasca Kemerdekaan

Orde Lama

Pada Orde Lama, terdapat beberapa menteri Republik Indonesia dari keturunan Tionghoa seperti Oei Tjoe TatOng Eng Die,Siauw Giok Tjhan.  Pada masa ini hubungan Ir. Soekarno dengan beberapa tokoh dari kalangan Tionghoa dapat dikatakan sangat baik.

1

Walau pada Orde Lama terdapat beberapa kebijakan politik yang diskriminatif seperti Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1959 yang melarang WNA Tionghoa untuk berdagang eceran di daerah di luar ibukota provinsi dan kabupaten. Hal ini menimbulkan dampak yang luas terhadap distribusi barang dan pada akhirnya menjadi salah satu sebab keterpurukan ekonomi menjelang tahun 1965 dan lainnya.

Orde Baru

Selama Orde Baru dilakukan penerapan ketentuan tentangSurat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia, atau yang lebih populer disebut SBKRI, yang utamanya ditujukan kepada warga negara Indonesia (WNI) etnis Tionghoa beserta keturunan-keturunannya. Pada Orde Baru Warga keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga pribumi, yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka. Kesenian barongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan pemakaianBahasa Mandarin dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas Tionghoa Indonesia terutama dari komunitas pengobatan Tionghoa tradisional karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada resep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin.
Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola dan diawasi oleh militer Indonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga di sana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya agama Konghucu kehilangan pengakuan pemerintah.

Reformasi

Reformasi yang digulirkan pada 1998 telah banyak menyebabkan perubahan bagi kehidupan warga Tionghoa di Indonesia. Walau belum 100% perubahan tersebut terjadi, namun hal ini sudah menunjukkan adanya tren perubahan pandangan pemerintah dan warga pribumi terhadap masyarakat Tionghoa. masa Orde Baru aksara, budaya, ataupun atraksi Tionghoa dilarang dipertontonkan di depan publik, saat ini telah menjadi pemandangan umum hal tersebut dilakukan.
Di MedanSumatera Utara, misalnya, adalah hal yang biasa ketika warga Tionghoa menggunakan bahasa Hokkien ataupun memajang aksara Tionghoa di toko atau rumahnya. Selain itu, pada Pemilu 2004 lalu, kandidat presiden dan wakil presiden Megawati-Hasyim Muzadi menggunakan aksara Tionghoa dalam selebaran kampanyenya untuk menarik minat warga Tionghoa.


Ж      Rumusan Masalah 
1.      Mengapa etnis Tionghoa masih tidak bisa diterima sebagai bagian dari bangsa Indonesia
2.      Bagaimana pemikiran politik minoritas Tionghoa di Indonesia?
3.      Apa saja sumbangsih warga Tionghoa bagi Indonesia?
4.       
Ж      Tujuan 
-          Untuk melestarikan kebudayaan Tionghoa di Indonesia
-          Untuk memaparkan bagaimana kehidupan sosial politik, budaya dan masyarakat etnis Tionghoa.




BAB II
PEMBAHASAN
            Hubungan Negara (Pemerintah) di Indonesia dan minoritas Tionghoa sangat erat dan  kebijakan pemerintah dalam taraf yang tinggi menentukan wajah masyarakat itu sendiri. Peran etnis  Tionghoa juga telah dipengaruhi, kalau bukan ditentukan, oleh Negara. Minoritas Tionghoa di Indonesia sering dianggap sebagai kelompok yang homogen, padahal ini adalah kelompok yang heterogen. Namun, sebagai minoritas orang Tionghoa di Indonesia  masih sangat kentara. Secara kebudayaan, peranakan Tionghoa bukan totok telah cukup berbaur akan tetapi mereka masih tidak diterima sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Hal ini karena bangsa Indonesia diartikan oleh Negara secara sempit. Pada tahun 1963 Sukarno pernah mencetuskan konsep bangsa Indonesia yang majemuk. Ia mengatakan bahwa Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku, jawa, sunda, batak dan suku peranakan Tionghoa. Tapi konsep semacam ini telah dicampakkan oleh pemerintah Orde Baru. Konsep bangsa yang realistis merupakan salah satu kunci pemecahan masalah Tionghoa dibumi Garuda.
            Peninjauan sejarah pemikiran politik minoritas Tionghoa di Indonesia menunjukkkan bahwa persepsi orang Tionghoa tentang posisi mereka di Indonesia pun berubah sesuai dengan perubahan masyarakat  Tionghoa dan tuntutan zaman. Sebagian besar pemimpin Tionghoa di masa kolonial Indonesia, khususnya para impian baru (totok), berorientasi ke Negara China, tetapi kelompok yang kedua dan ketiga kebanyakan terdiri dari orang Tionghoa peranakan. Kelompok pertama lebih suka bila identitas tionghoa peranakan tetap dipertahankan dalam bangsa Indonesia, sedangkan kelompok  kedua mengiginkan peleburan kaum minoritas Tionghoa ke dalam mayarakat etnis pribumi. Sebenarnya konsep bangsa Indonesia juga bukan berdasarkan ethno-nation, karena Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Namun dalam masalah Tionghoa, konsep bangsa itu lebih dekat dengan ethno-nation, karena yang dititikberatkan adalah kepribumiannya.
            Didirikannya sekolah-sekolah Tionghoa oleh organisasi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) sejak 1900, mendorong berkembangnya pers dan sastra Melayu Tionghoa. Sumbangsih warga Tionghoa Indonesia juga terlihat dalam koran Sin Po, dimana koran Sin Po menjadi koran pertama yang menerbitkan teks lagu Indonesia Raya setelah disepakati pada Sumpah Pemuda tahun 1928. Universitas Trisakti yang kini menjadi salah satu universitas terkenal di Indonesia juga merupakan salah satu sumbangsih warga Tionghoa di Indonesia. Saat ini di Taman Mini Indonesia Indah sedang dibangun taman budaya Tionghoa Indonesia yang diprakarsai oleh PSMTI. Pembangunan taman ini direncanakan akan selesai sebelum tahun 2012 dengan biaya kurang lebih 50 milyar rupiah.

4
Ж      Ekonomi
Menurut sejarah Cina, sebelum Eropa dan Amerika berdagang orang Cina sudah lebih dulu berbisnis. Cina berkembang menjadi negara yang mengenal bangsa lain Cina berkembang melalui perdagangan. Orang Tionghoa di ajarkan tidak tergantung pada orang lain. Prinsip Tionghoa mengatakan “APA YANG KAMI LAKUKAN HARI INI TAPI UNTUK KE DEPAN’’. Perdangangan yang di lakukan orang Tionghoa adalah lahan satu-satunya paling memungkinkan untuk saling berkomunikasi dan membangun.
Ж      Pendidikan 
Pendidikan masyarakat Tionghoa lebih maju di Indonesia. Padahal orang Tionghoa ke Indonesia itu pendatang. Tapi rakyatTionghoa lebih menguasai di bidang pendidikan di Indonesia. Dan memang sudah kenyataan, orang tionghoa sekarang sudah banayak datang ke Indonesia.
Ж      Kesehatan 
Pengobatan tradisional Tionghoa (Hanzi:中醫學) adalah praktikpengobatan tradisional yang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasukpengobatan herbalakupunktur, dan pijat Tui Na. Pengobatan ini digolongkan dalam kedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) danKorea.      
Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya bahwa segala proses dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi denganlingkungan. Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, pengobatan, dan pencegahan penyakit.
Ж      Kuliner
- Tiong Chiu Pia
Bentuknya bulat melambangkan keutuhan
- Bakcang
Makanan bungkus daun isinya ketan/ nasi tambah daging
- Lumpia
Makanan khas bahan bakunya rebung
5
- Bakpao
Biasanya di isi daging ayam, sayur, bakpao yang isinya daging dinamakan KEHPAO
Ж      Bukti Sejarah 
Tembok Raksasa
Yang di bentangkan sepanjang negara cina. Tembok ini di bangun oleh Dinasti Qin pada 220 SM. Di sempurnakan oleh Dinasti Mingpada abad   ke-14. tembok besar cina ini bisa di bilang salah satu simbol sejarah yang masih kokoh hingga kini.


Ж      Adat Istiadat
- Cadar Merah Pada Pengantin Wanita
Pernihakan tradisional tionghoa memiliki cadar merah untuk menutupi muka. Cadar itu terbuat dari sutra. Cadar ini berasal dari masa dinasri utara dan selatan.
Ж      Kebudayaan 
- Budaya Teh
Minum teh telah menjadi semacam ritual di kalangan masyarakat Tionghoa. Di Cina, budaya minum teh dikenal sejak 3.000 tahun sebelum Masehi (SM), yaitu pada zaman Kaisar Shen Nungberkuasa. Bahkan, berlanjut di Jepang sejak masa Kamakaru (1192 – 1333) oleh pengikut Zen.
Tujuan minum teh, agar mereka mendapatkan kesegaran tubuh selama meditasi yang bisa memakan waktu berjam-jam.
6
Pada akhirnya, tradisi minum teh menjadi bagian dari upacara ritual Zen. masyarakat Tionghoa sudah meyakini teh dapat menetralisasi kadar lemak dalam darah, setelah mereka mengonsumsi makanan yang mengandung lemak. Mereka juga percaya, minum teh dapat melancarkan buang air seni, menghambat diare, dan sederet kegunaan lainnya.
Ж      Ritual 
- Ceng Beng / Festival Qingming
Ritual etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan jiarah ke kuburan dengan ajaran Hhongkucu. Bagi etnis Tionghoa ini merupakan suatu hari mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusaran, menyajikan makanana, the, arak, dupa, kertas sembahyang sebagai persembahan kepada nenek moyang.
            Secara umum, kepercayaan tradisional Tionghoa mementingkan ritual penghormatan yaitu:
  • Penghormatan leluhur: Penghormatan kepada nenek moyang merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Ini dikarenakan pengaruh ajaran Konfusianisme yang mengutamakan bakti kepada orang tua termasuk leluhur jauh.
  • Penghormatan dewa-dewi: Dewa-dewi dalam kepercayaan tradisional Tionghoa tak terhitung jumlahnya, ini tergantung kepada popularitas sang dewa atau dewi. Mayoritas dewa atau dewi yang populer adalah dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian dikultuskan sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat Tionghoa di zaman mereka hidup.
Ж      Bahasa
Bahasa Tionghoa memiliki banyak varian lokal/ lisan. BahasaTionghoa merupakan bahasa dengan jumlah penutur asli terbanyak di dunia.
Ж      Pakaian 
- Cheongsam
Pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa’cheongsam’berarti pakaian panjang. Mudah di kenakan/ nyaman. Cheongsam cocok untuk tubuh wanita etnis Tionghoa. Cheongsam di buat berbagai macam bahan dan memiliki karagaman panjang dapat di gunakan secara santai dan resmi.



Ж      Kesenian
- Barongsai 

Tarian tradisional Tionghoa dengan menggunakan kostum yang menyerupai singa. Masyrakat Tionghoa percaya bahwa singa lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian barongsai ini gerakan singa memakan amplop berisi yang dengan istilah ’Lay See’. Istilah ini banyak di gunakan di Hongkong.



- Wayang Potehi
Kesenian ini mirip wayang golek (wayang kayu), namun cerita yang ditampilkan berasal dari legenda rakyat tiongkok, seperti Sampek Engthay, Sih Djienkoei, Capsha Thaypoo, Sungokong, dll.



Ж      Perayaan 
- Tahun Baru Imlek
Perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek di hari pertama bulan pertama berakhir dengan Cap Go Mehdi pada saat bulan purnama. Tahun baru imlek di kenal Chuxi berarti pergantian tahun.



- Cap Go Meh
Melambangkan hari ke -15 pada perayaan imlek bagi komunitas tionghoa. Perayaan ini di rayakan dengan jamuan besar dan berbagai kagiatan.



- Pertengahan Musim Gugur
Pada tanggal 15 Agustus Imlek banyak cerita yanag mendasarinya. Bahwa asal perayaan musim gugur lebih dari 2000 tahun yang lalu. Karena pada saat itu Tiongkok merupakan negara pertanian, maka perayaan ini bertepatan dengan panen musim gugur.



- Perayaan Perahu Naga
Ini menjadi simbol dalam semangat dan kebudayaan bangsa tionghoa. Ini merupakan salah satu dari perayaan besar bangsa tionghoa yang di adakan setiap tahun.




BAB III
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Mengapa etnis Tionghoa masih belum diterima keberadaannya di Indonesia, yaitu dikarenakan Bangsa Indonesia yang seolah-olah merasa terjajah oleh etnis Tionghoa. Bangsa Indonesia ingin negara Indonesia ini dikuasai oleh penduduk pribumi.
Namun, pemikiran seperti ini adalah keliru dikarenakan sebelum orde baru muncul pun, banyak pemimpin Indonesia yang pribumi berpendapat bahwa konsep bangsa yang seperti itu adalah konsep budaya dan politik bukan ras.

Saran 
-         Masyarakat Indonesia harus dapat bersikap lebih baik kepada etnis lainnya.
-         Dapat mengikuti bagaimana majunya orangTionghoa, dan
-         Dapat mengikuti etnis Tionghoa dalam meraih sukses bisnis

 
Berikut contoh makalah yang bisa saya uraikan,semoga bemanfaat.






LIKE & SHARE

0 Response to "CONTOH MAKALAH BAHASA MANDARIN TENTANG BUDAYA TIONGHOA"

Posting Komentar